This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 15 Mei 2015

Rumah Unik yang Ramah Lingkungan



Rumah Unik yang Ramah Lingkungan

Dalam merancang sebuah rumah tentunya tidak hanya memperhatikan elemen estetika saja. Yang paling penting, dalam mendesain sebuah rumah harus bisa menampung dan memenuhi kebutuhan sang pemilik. Selain itu, desain rumah pun harus bisa menyatu dengan lingkungan di sekitarnya.

Tren desain rumah yang ramah lingkungan semakin ramai. Beberapa orang sudah menerapkan desain ini untuk hunian mereka. Jika Anda berpikir untuk mendesain hunian yang ramah lingkungan, mungkin rumah yang satu ini bisa menjadi insipirasi untuk Anda!

Melihat fasad rumah yang terletak di Antony, pinggiran selatan Paris, ini jelas berbeda dengan tampilan rumah lain yang ada di dekatnya. Kayu mendominasi wajah rumah. Elemen kayu pada fasad ini mengundang kehangatan. Pintu geser kaca yang diaplikasikan pada rumah dan adanya skylight dapat mengantar cahaya alami masuk ke dalam rumah.

Jika melirik ke bagian atas, atap rumah terlihat seperti atap yang belum selesai. Atap ini berfungsi sebagai teras. Beberapa kursi yang nyaman juga ditempatkan pada teras ini. Selain itu, di teras atap ini juga ditempatkan beberapa tanaman. Bentuk teras terlihat unik dan menjadi tempat yang nyaman

Atap Unik



Yang menjadi salah satu daya tarik adalah atap terlihat seperti belum selesai. Arsitek rumah ini memang sengaja merancang bagian atap rumah seperti itu. Di bagian atap tersebut dijadikan teras yang nyaman. Bangku sengaja diletakkan untuk tempat berkumpul. Beberapa tanaman juga terlihat di area teras atap.

Area Berkumpul dan Bermain



Teras di atap rumah dijadikan tempat berkumpul. Pemilik rumah menyediakan bangku yang nyaman untuk bersantai. Selain itu, teras unik ini juga dapat dijadikan tempat bermain. Beberapa tanaman membuat teras tampak asri.

Elemen Kayu yang Hangat



Banyaknya elemen kayu membuat rumah menjadi hangat. Selain fasad rumah, aplikasi kayu juga dapat kita lihat di bagian atap dan lantai teras. Teras yang berada di atap menjadi hangat dan nyaman untuk tempat berkumpul dan bersantai.

Fasad dari Kayu



Tampilan fasad rumah ini berbeda dengan rumah lain yang berada di dekatnya. Elemen kayu terlihat dominan pada rumah ini. Beberapa tanaman hijau juga mendukung penampilan rumah secara keseluruhan. Rumah terlihat hangat dengan elemen kayu dan terlihat asri dengan elemen tanaman hijau.

Jumat, 08 Mei 2015

Frank Lloyd Wright





Frank Lloyd Wright disebut sebagai salah satu arsitek paling kenamaan di era modern, dengan karya lebih dari 300 desain rumah. Frank Llyord Wright juga menjadi arsitek yang dikagumi hingga sekarang oleh arsitek-arsitek lain. Saya mencoba mengupas dan belajar tentang arsitektur Frank Llyord Wright sekaligus menunjukkan beberapa kualitas desainnya yang mungkin bisa memberikan inspirasi.
Cita rasa arsitektur Frank Llyord Wright dimulai dengan permainan menyusun balok yaitu ‘Froebel Blocks” merupakan permainan dan metode pendidikan untuk anak-anak. Permainan ini kelak memberikan inspirasi pada intuisi spasial Frank Llyord Wright untuk karya-karyanya, Permainan ini mengajak anak-anak memahami ruang dalam skala kecil dengan menyusun balok-balok dalam berbagai bentuk, dalam hal ini mengasah kepekaan mereka akan konsekuensi ruang akibat penyusunan dan penataan balok. Pengalaman masa kecil Frank L. Wright seperti berpindah-pindah rumah, perceraian orang tua, serta bekerja di ladang milik pamannya boleh jadi turut memberikan pemahaman tentang kesatuan keluarga dan ‘arsitektur organis’ dengan bagian-bagian rumah yang merupakan metafora bagian-bagian tubuh manusia seperti jantung,
paru-paru, dan sebagainya yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Kesamaan dengan arsitektur ‘metabolism’ yang dikembangkan arsitek-arsitek Jepang pada masanya adalah bahwa bagian-bagian bangunan ini bekerja sama seperti mesin hidup dalam ‘arsitektur organis’. Pendidikan Frank L.Wright tidak lulus SMU, tapi mengikuti kursus atau magang arsitektur pada Sullivan-Adler architect sebelum akhirnya membuka kantornya sendiri.
Karya pertama Wright yaitu Rumah pribadinya di Oak Park illinois sudah menunjukkan kualitas desain yang dimiliki FL Wright dengan perpaduan garis bidang yang cukup menakjubkan. Dari luar atapnya terlihat memiliki kemiringan yang tajam dan sangat berbeda dari jenis arsitektur ‘Victorian’ yang berkembang saat itu sebagai jenis arsitektur yang digemari. Model ini bila dibandingkan dengan kondisi di Indonesia seperti jenis arsitektur baru yang menjadi pembanding perubahan mendasar untuk jenis arsitektur ‘umum’ seperti gaya arsitektur Klasik atau Mediterania.
Baik pada eksterior maupun interior design-nya, Frank L.Wright banyak bermain dengan unsur bidang dan garis dengan jenis arsitektur yang 'hangat' terlihat dari desain yang menyeluruh dari bentuk rumah, interior hingga perabot yang paling kecil seperti meja kursi, bentuk lampu, dan sebagainya. Hal yang paling menarik selain bentuk bangunan adalah penggunaan ornamentasi yang - disebut ataupun tidak - selaras dengan semangat 'art deco' yang belum diklaim sebagai gaya arsitektur yang cukup terorganisasi. Penggunaan dekorasi bervariasi dari berbagai dekorasi yang terinspirasi dari bentuk-bentuk dekorasi primitif seperti hiasan Aztec-Inca (ini menurut pengamatan pribadi saya).
Kekuatan utama arsitektur Frank L.Wright adalah 'craftmanship' atau pertukangan yang jenius, serta detail yang selaras dari bagian terbesarnya (bentuk rumah) hingga ke detail terkecilnya (perabot), membentuk kesatuan arsitektur dan interior yang terintegrasi dan custom made. Melihat pada bentuk arsitektur rumah desain Frank L. Wright bagi saya pribadi seperti sebuah 'furniture besar' daripada sebuah arsitektur rumah yang monumental tapi tanpa arti. Furniture dalam arti yang sangat 'liveable' atau nyaman ditinggali.
Pada desain denah bangunan, FL Wright menggunakan prinsip ‘arsitektur organis’ dengan bagian-bagian yang tumbuh dan menjalar dari sebuah rumah, dimana setiap bagian diibaratkan seperti organ tubuh yang saling membutuhkan satu sama lain. Pandangan Wright tentang pengaturan ruang berangkat dari statement arsitektur modern Louis Sullivan yang terkenal “Form follows Function” yang berarti bentuk mengikuti fungsi. Disempurnakan oleh Wright bahwa fungsi masing-masing bagian bangunan harus berinteraksi layaknya bagian tubuh. Salah satu konsekuensi prinsip ini adalah bahwa arsitektur modern memiliki tendensi untuk mengikuti fungsi tanpa memperhatikan estetika.
Namun Wright yang selalu ingin lebih maju dari masanya berpendapat bahwa fungsi harus dibarengi dengan estetika, dimana estetika ini menjadi jiwa dari sebuah ruang arsitektur. Terutama setelah mengamati arsitektur di Jepang yang pada saat itu merupakan salah satu inspirasi dari arsitektur modern, Wright memahami bahwa satu bangunan adalah kesatuan yang utuh dari bentukan paling besar hingga detail terkecilnya. Satu bangunan besar dengan estetika yang baik harus didukung oleh detail yang selaras, menjadi kesatuan dalam karya seni. Bila sebuah bangunan dari bentuk terbesarnya baik tapi saat dilihat detailnya memiliki estetika yang tidak selaras, maka masing-masing bagian itu tidak bisa menyatu dan berdiri sendiri-sendiri, dalam arti keseluruhan bangunan tidak menjadi satu kesatuan karya seni.
Prinsip keselarasan itu yang membuat bangunan Frank L.Wright terlihat konsisten dari bentuk terbesar hingga ke bentuk terkecilnya. Penggunaan geometri yang selaras membuahkan bangunan dengan detail ornamentasi yang selaras dengan konsep keseluruhannya. Konsistensi itu membuahkan karya yang selaras, tapi juga bisa diprediksi (sayangnya), dalam hal ini pengetahuan tentang material baru dan batas potensi penggunaan material dalam sistem konstruksi adalah ‘Cutting Edge’ atau inovasi dalam desain Frank L.Wright.
Karena itu Wright cenderung untuk memperhatikan detail dan potensi material, dimana ia banyak melakukan eksperimen dengan material baru untuk tetap melampaui masanya. Barangkali saat ini semua teknologi yang digunakan Wright dalam karyanya bisa kita pahami tapi saat itu boleh jadi bagi Wright adalah eksperimen yang selalu mendahului masanya. Tak heran bila banyak bangunan yang didesain FL Wright harus mengalami kerusakan, atap bocor, dak beton yang turun/ tidak kuat, dan sebagainya. Dalam hal ini Wright mengakui bahwa ia memang ingin mengetahui bagaimana material bisa didorong hingga potensi tertingginya untuk mencapai arsitektur yang diinginkannya. Keadaan ini seringkali menimbulkan kritik atas karya-karya Wright.
Salah satu keunggulan dari arsitektur Wright adalah caranya mengoptimalkan material dengan Craftmanship/pertukangan jenius dimana material yang hadir dengan cara biasa bisa didesain dengan cara luar biasa. Dengan cara ini arsitektur bisa hadir menjadi sesuatu yang lebih. Meskipun dipandang sebagai karya-karya fenomenal, karya Frank L.Wright seringkali tidak hadir dalam skala atau kondisi arsitektur yang ‘Monumental’, tapi dibuat dengan skala manusiawi dengan kelebihan bahwa arsitektur ini bisa disentuh, diraba, dilihat, dan didengar dalam skala manusia. Coba bandingkan dengan arsitektur monumental seperti desain Guggenheim Bilbao karya Frank Gehry, kita harus mengetahui konteks keseluruhan bangunan untuk mendapatkan ‘Sense of Aesthetic’ nya, tapi karya Frank L.Wright merupakan karya yang indah dari sisi skala yang sangat humanistic, hal ini selaras dengan ‘Le Modulor’ nya LeCorbusier.